Penembakan Tak Terungkap, Komnas HAM Akan Minta Rekaman CCTV Freeport

Posted by Unknown on Monday, February 10, 2014 with No comments

ISTIMEWA 
Menyusul insiden penembakan terhadap truk tangki air di jalan tambang mil 41-42, Timika, Mimika, Papua, Senin (9/12/2013), Tim Tindak dan Unit Anjing Pelacak K-9 Brimob Detasemen B Timika menyisir kawasan hutan di tepi jalan itu.
Penulis: Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono
Editor: Palupi Annisa Auliani


News / Regional

Penembakan Tak Terungkap, Komnas HAM Akan Minta Rekaman CCTV Freeport

Jumat, 10 Januari 2014 | 05:30 WIB
JAYAPURA, KOMPAS.com — Penembakan oleh milisi bersenjata terus terjadi di areal jalan tambang PT Freeport Indonesia. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia akan meminta perusahaan tersebut menyerahkan rekaman kamera pengawas (CCTV) untuk membantu mengungkap pelaku penembakan.

"Kami berencana meminta kepada PT Freeport Indonesia agar mau membuka rekaman kamera CCTV untuk mengungkap kasus-kasus penembakan di areal perusahaan tersebut. Kalau Freeport tidak mau membuka rekaman CCTV, berarti itu yang harus dipertanyakan," kata anggota Komnas HAM, Natalius Pigai, ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (9/1/2014) malam.

Pigai menilai, kasus penembakan di area itu sudah mengkhawatirkan dan memunculkan ketakutan bagi para pekerja PT Freeport Indonesia. Dia heran tak satu pun kasus penembakan yang terjadi sejak 2009 di kawasan tersebut yang bisa diungkap kepolisian. Padahal, ujar dia, perusahaan sekelas Freeport pasti melengkapi pengamanan mereka dengan CCTV.

Freeport, imbuh Pigai, harus tunduk pada prinsip transparansi menurut hukum di Indonesia. Perusahaan itu, kata dia, adalah penanggung jawab pengelolaan wilayah konsesi pertambangan. "Jika mereka tidak membuka CCTV, jangan-jangan ada sesuatu. Jika mereka tetap tak mau, pertanyaannya, mengapa?” papar Pigai. 

Rangkaian penembakan di areal PT Freeport Indonesia sudah berlangsung sejak pertengahan 2009. Penembakan sudah memakan jiwa dan luka. Sasaran penembakan pun tak selalu pekerja PT Freeport, tetapi juga aparat keamanan dan para pendulang yang mencari nafkah di areal pengendapan pasir sisa tambang (tailing).




Categories: